Cukup masuk akal bila anak-anak yang pergi ke sekolah dengan jalan kaki
ataupun bersepeda memiliki risiko obesitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan anak-anak yang diantar jemput dengan mobil atau
sepeda motor. Namun ternyata manfaatnya bukan hanya itu saja. Sebuah
studi menunjukkan bahwa anak-anak yang ke sekolah dengan jalan kaki
atau bersepeda, mempunyai tingkat konsentrasi yang jauh lebih baik
daripada anak-anak yang diantar jemput maupun menggunakan kendaraan
umum.
Penelitian tersebut dilakukan para ahli di dua universitas di
Denmark. Temuan ini cukup mengejutkan mereka, karena hipotesis asli dari
para peneliti adalah memfokuskan penelitian pada pengaruh sarapan pagi
dan makan siang terhadap kemampuan konsentrasi murid. Menurut peneliti
Niels Egelund, murid-murid yang berjalan kaki atau bersepeda ke
sekolahnya memiliki tingkat konsenstrasi yang lebih baik untuk empat jam
ke depan.
Hasil penelitian tersebut memang menunjukkan jika sarapan pagi ataupun makan siang memiliki pengaruh terhadap konsentrasi anak, namun ternyata masih kalah kuat jika dibandingkan dengan aktivitas fisik seperti jalan kaki
maupun bersepeda. Penelitian tersebut melibatkan 19.527 murid yang
berusia mulai dari 5 hingga 19 tahun. Para peserta diberikan pertanyaan
tentang kebiasaan olahraga mereka, lalu diberikan tes pengukuran dasar
konsentrasi. Menurut Niels, kebanyakan orang akan merasa segar setelah
berolahraga, namun yang mengejutkan adalah bahwa pengaruhnya ternyata
cukup lama.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan para ahli dari Universitas
Montreal, Kanada, menunjukkan bahwa olahraga membantu otak untuk
mendapatkan aliran oksigen yang lebih baik. Olahraga juga mengurangi
kelelahan mental dan mempertajam pemikiran.
Terkait dengan laporan-laporan tersebut, Sebuah studi terbaru dari
Australia telah menemukan bahwa anak-anak yang aktif lebih cenderung
berbadan ramping dan sehat bila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak
aktif. Para peneliti dalam studi ini mengatakan bahwa mungkin lebih
baik untuk mendorong anak-anak untuk berolahraga lebih daripada
membatasi asupan makanan mereka.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa anak-anak yang
melibatkan diri dalam aktivitas fisik, seperti olahraga, lebih mungkin
untuk menjadi bahagia daripada anak-anak yang menghabiskan lebih banyak
waktu untuk duduk.
Artikel Kesehatan | Tempo & MedicalDaily | image : childrensmedmag
0 komentar:
Posting Komentar